Sunday, August 10, 2008

Sombong...menjauhkan dari kemajuan

Presiden Direktur Pura Group Jacobus Busono adalah satu-satunya wiraswasta dari Indonesia yang menjadi anggota World Enterpreneurship binaan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy. Meski punya prestasi selangit, namanya jarang nongol di publik karena sifatnya yang rendah hati.

Jacobus Busono selama ini dikenal sebagai pribadi yang jarang menjadi sorotan media. Padahal bos raksasa bisnis percetakan dan pengemasan terbesar di Asing Tenggara asal Kudus ini masuk dalam jajaran orang-orang terkaya di Indonesia.

Berkat keuletan dan visinya yang kuat, ia telah berhasil menempatkan Pura sebagai perusahaan yang diperhitungkan di dunia dengan mengekspor kertas sekuriti dan kertas uang ke 94 negara termasuk telah dipercaya mencetak uang Somalia.

Dalam prinsip dan falsafah hidupnya, kesuksesan bisa berangkat dari sikap tidak sombong, sehingga orang akan cenderung menghargai orang lain. Hal ini bisa direfleksikan dalam kepemimpinan dalam berbisnis, menurutnya seorang pemimpin tidak boleh sombong dengan bawahannya.

"Sombong itu merugikan diri sendiri dan orang lain. Pintar itu relatif. Pemimpin yang baik itu tidak mungkin sombong, pemimpin tidak boleh sombong dengan bawahannya," pesan Bus panggilaan sapaan Jacobus Busono dalam acara temu wartawan di pabrik Pura, Kudus, Kamis malam (7/8/2008).

Menurutnya bila orang sombong, maka orang tersebut akan cenderung sulit mendengarkan dan menerima masukan dari orang lain, sehingga akan berpengaruh dalam pengambilan keputusan.

"Filosifi ini berasal dari proses belajar saya, saya juga pernah sombong, dulu memimpin 200 orang (karyawan) saja setengah mati," jelasnya.

Jacobus juga telah terpilih menjadi salah satu anggota resmi World Enterpreneurship Forum yang diselenggarakan oleh sekolah bisnis terbaik di Eropa Emylon Business School Prancis dan auditor besar dunia KPMG. Forum ini dibawah langsung binaan Presiden Prancis Nicolas Sarkozy.

Jumlah anggota dari forum ini dibatasi maksimal hanya 70 orang yang diseleksi secara ketat. Forum ini adalah berkumpulnya para tokoh terkemuka kalangan pengusaha, pemerintah dan akademisi.

Dari kalangan pengusaha Asia hanya terpilih 7 orang saja, selebihnya dari dua orang dari Jepang, satu dari Hongkong, China, India, dan Filipina.

"Di luar dugaan karena berkat tuhan, membership ini tidak bisa dijual dan dibeli, ini kehormatan buat saya dan negara Indonesia," katanya keheranan.

Menurut pengusaha hologram yang pernah merugi selama 10 tahun ini, kesuksesan bisa diraih berawal dari kegemaran apa yang kita suka, sehingga dengan demikian orang akan fokus untuk melakukannya dan bersungguh-sungguh.

"Yang celaka ada orang yang tidak punya, tapi sombong," katanya sambil tertawa.

Sikap tidak sombongnya bisa dilihat dari prilakunya dalam menggunakan mobil, dari sekian banyak mobil yang ia miliki ia lebih senang memakai mobil-mobil tua dan sederhana.

"Kalau mobil saya lebih suka dengan mobil yang lama bukan yang mewah, hidup itu tidak lama yang penting isinya. Saya pakai kijang, gak masalah yang penting nyampai asal ada AC-nya, saya lebih senang pakai kijang yang pakai AC daripada Mercy gak ada AC," ujarnya sambil tertawa.

Ia menambahkan dengan semakin menggeliatnya usahanya beberapa tahun terakhir, omzet usahanya diperkirakan hingga akhir tahun 2008 bisa mencapai Rp 3,5 sampai Rp 4 triliun. "Dalam bisnis yang penting kualitas apa yang bisa kita buat agar terbaik, bukan mengejar berapanya," pesannya.

Sunday, July 27, 2008

Rayap

Bangunan apa itu? Itulah sarang / rumah rayap. Tingginya bisa mencapai setinggi badan manusia.

Rayap, seekor serangga kecil sanggup membangun rumah setinggi bahkan ribuan kali tinggi badannya.

Manusia yang dibekali akal sama Tuhan, tentunya akan lebih sanggup membuatnya. Tetapi kenyataanya, banyak yang tidak bisa.

Knapa?
Rayap butuh waktu yang lama serta kerja keras untuk bisa membangun tahtanya itu. Tapi sayang, banyak manusia yang tidak punya semangat seperti rayap itu. Banyak pula manusia yang selalu ingin mendapatkan dengan instan.

Itulah rahasianya.

Saturday, July 19, 2008

Anda Seorang Boss atau Pemimpin?

Boss & Pemimpin

Betapa sering orang gagal untuk menjadi pemimpin karena mereka tidak berlaku sebagai pemimpin melainkan berlaku sebagai boss. H Gordon Selfridge adalah pendiri salah satu department store (pusat perbelanjaan) di London yang merupakan salah satu department store terbesar di dunia. Ia mencapai kesuksesan tersebut dengan menjadi seorang 'Pemimpin' dan bukan dengan menjadi 'Boss'.
Apakah perbedaan antara pemimpin dengan boss? Di bawah ini adalah perbandingan yang diberikan oleh Gordon Selfridge antara orang yang bertipe pemimpin dan orang yang bertipe boss.

Seorang boss mempekerjakan bawahannya;
Tetapi seorang pemimpin mengilhami mereka,

Seorang boss mengandalkan kekuasaannya;
Tetapi seorang pemimpin mengandalkan kemauan baik.

Seorang boss menimbulkan ketakutan;
Tetapi seorang pemimpin memancarkan kasih.

Seorang boss mengatakan 'aku';
Tetapi seorang pemimpin mengatakan 'kita'.

Seorang boss menunjukkan siapa yang bersalah;
Tetapi seorang pemimpin menunjukkan apa yang salah.

Seorang boss tahu bagaimana sesuatu dikerjakan'
Tetapi seorang pemimpin tahu bagaimana mengerjakannya.

Seorang boss menuntut rasa hormat;
Tetapi seorang pemimpin membangkitkan rasa hormat;

Seorang boss berkata, 'Pergi!';
Tetapi seorang pemimpin berkata, 'Mari kita pergi!'

Maka jadilah seorang pemimpin, dan bukan seorang boss.

WINNERS VS LOSSERS

Winners are always part of the answer
Losers are often part of the problem

Winners say "may I do it for you?"
Losers say's not my job

Winners see an answer for and possibilities behind every problem
Losers see a problem behind every answer

Winners say it may be difficult, but it is possible
Losers say "it may be possible, but it is too difficult"

When a winner makes a mistake, he says "I was wrong"
When a loser makes a mistake, he says "it wasn't my fault"

Winners dare to make commitments
Loser dare not dream but have schemes

Winners have concrete programs
Losers always have excuses

Winners are a part of the team
Losers are a part from the team

Winners see the gain
Losers see the pain

Winners believe in win-win
Losers believe that for them to win some one has to lose

Winners see the potentials, the future
Losers see the weakness, see the past

Winners use hard-strong arguments but soft words
Losers use weak arguments but hard words

Winners stay firm on values but compromise on petty things
Losers stand firm on petty things but compromise on values

Winners make things happen
Losers watch things happen

Sunday, April 13, 2008

Honda Souichirou

Honda Souichirou (Pendiri Honda)
(dikutip dr Bisnis.com)


"Banyak orang mengimpikan sukses. Bagi saya, sukses hanya bisa dicapai melalui kegagalan dan introspeksi berulang-ulang. Sesungguhnya, sukses merepresentasikan 1% dari pekerjaan Anda yang hanya bisa dihasilkan dari 99%yang dinamakan kegagalan." Itulah salah satu ungkapan terkenal Soichiro Honda, pendiri Honda Motor Company.

Tahun lalu, pendapatan imperium raksasa otomotif Jepang yang kini diperkuat 167.231 pegawai itu mencapai US$94,24 miliar (Rp866 triliun), dengan laba bersih US$5 miliar. Kemegahan bisnis itu dibangun Honda dengan merangkak dari bawah, melewati badai demi badai kegagalan.

Lahir di Hamamatsu, Shizuoka, Jepang pada 17 November 1906, Honda dibesarkan dalam keluarga miskin. Ayahnya, Gihei Honda, adalah seorang pandai besi yang mengelola bengkel reparasi sepeda, sementara sang ibu, Mika, adalah seorang penenun. Namun, sang ayah bisa mengerjakan bermacam-macam pekerjaan, bahkan menjadi ahli gigi jika diperlukan. Kepada anak-anaknya selalu ditekankan pentingnya etika kerja keras dan cinta pada hal-hal yang berbau mekanis.

Honda kecil belajar bagaimana menajamkan mata pisau mesin pertanian, selain tentu saja bagaimana membuat mainan sendiri. Kepada kakeknya, Honda selalu meminta diajak melihat bagaimana mesin penggilingan padi bekerja. Honda benar-benar menyukai dunia permesinan. Sampai-sampai di sekolah dia mendapat julukan 'si musang berhidung hitam'. Julukan ini kedengaran merendahkan, tapi sesungguhnya tidak. Malah cenderung bermuatan kekaguman. Julukan itu muncul karena wajah Honda selalu kotor gara-gara pekerjaan yang dilakukannya membantu sang ayah di bengkel pandai besi.

Berkat ketekunannya membantu sang ayah, pada usia 12 tahun, dia bisa menciptakan sepeda dengan model rem kaki. Pada usia 15 tahun, tanpa pendidikan formal yang memadai, Honda tiba di Tokyo untuk mencari pekerjaan. Dia mendapat pekerjaan memang, di sebuah bengkel bernama Art Shokai. Namun, bukan untuk mengurusi mesin, melainkan menjadi petugas kebersihan merangkap pengasuh bayi anak pemilik bengkel, Kashiwabara.

Namun, semangatnya untuk belajar mesin terus menyala. Dia memanfaatkan waktu saat bengkel tutup untuk sekadar mengamati mesin mobil. Dia kian bersemangat belajar mesin setelah menemukan buku tentang pengapian mesin di perpustakaan. Dia kumpulkan gajinya untuk meminjam buku itu. Sedikit demi sedikit, pengetahuannya tentang mesin bertambah dan suatu hari kesempatan itu datang, unjuk gigi mengurusi mesin mobil.

Majikannya terkagum-kagum ketika dia berhasil memperbaiki mesin mobil Ford model T keluaran 1908. Pada usia 22 tahun, dia dipercaya menjadi kepala bengkel Art di kota Hamamatsu. Di sana dia selalu menerima pengerjaan reparasi yang ditolak oleh bengkel lain. Setelah enam tahun bekerja, dia memutuskan pulang ke kampung halaman dan mendirikan bengkel sendiri pada 1928.

Honda mulai menapaki pijakan industrialnya pada 1935 dengan mula-mula memproduksi ring piston untuk mesin-mesin kecil. Hanya saja, ketika dia tawarkan ke sejumlah pabrikan otomotif, hasil karyanya tak dilirik, termasuk oleh Toyota. Ring piston buatannya dianggap tidak lentur. Kegagalan itu membuatnya jatuh sakit cukup serius.

Berhenti kuliah

Namun, dia segera bangkit. Dia berusaha mendapatkan ilmu tentang ring piston itu dengan kuliah di Sekolah Tinggi Hamamatsu, Jurusan Mesin. Siang hari, sepulang sekolah, dia langsung ke bengkel mempraktikkan pengetahuan yang didapatnya. Hanya saja, karena jarang masuk, dia dikeluarkan dari sekolah setelah dua tahun kuliah.

Berhenti kuliah tak membuatnya putus asa. Kerja kerasnya mulai membawa hasil pada 20 November 1937, ketika Toyota akhirnya menerima ring piston buatan Honda dan memberinya kontrak. Namun, batu ujian terus menghampirinya. Dua kali pabrik ring piston yang didirikannya hangus terbakar.

Bukan Honda namanya bila menyerah. Dia kumpulkan seluruh karyawannya dan memerintahkan mereka mengambil kaleng bekas bensol yang dibuang kapal Amerika Serikat (AS) untuk membangun pabrik. Pabrik dibangun, gempa bumi melanda. Tak ada pilihan dia jual pabriknya ke Toyota pada 1947. Honda kembali ke sepeda dengan kreativitas baru, menempelinya dengan motor kecil. Hasil kreasinya itu mendapat sambutan bagus.

Di bawah bendera Honda Motor Company yang didirikannya pada September 1948, berhasil memproduksi mesin-mesin kecil untuk digunakan di sepeda motor, lalu memproduksi sepeda motor utuh.

Berkat keandalan tekniknya yang luar biasa, dan dibantu pemasar cerdik Fujisawa, sepeda motor Honda akhirnya mampu mengungguli Triumph dan Harley-Davidson di masing-masing pasar lokalnya, yakni Inggris dan AS. Pada 1959, Honda Motorcycles membuka diler pertamanya di AS. Dan selanjutnya adalah sejarah 'Sukses 1%'. Kekuatan Honda berasal dari filosofi yang dibangun Soichiro Honda, yaitu menghormati individu dan tiga kebahagiaan.

Menghormati individu, seperti dijelaskan dalam misi dan visi korporat Honda Motor Company, mencerminkan keyakinan Honda akan kemampuan unik manusia. Penghormatan fundamental ini menentukan hubungan perusahaan dengan rekanan, pelanggan, penyalur, mitra bisnis dan masyarakat. Honda meyakini bahwa setiap orang yang terlibat dalam proses pembelian, penjualan atau penciptaan produk harus menerima perasaan bahagia dari pengalaman.

Bersama-sama ketiga kebahagiaan itu menghasilkan kebahagiaan afiliasi-perasaan positif yang muncul dari hubungan dengan Honda. Dengan begitu, diharapkan masyarakat menginginkan keberadaan Honda. Tiga kebahagiaan yang dimaksud itu adalah, kebahagiaan memproduksi, kebahagiaan menjual dan kebahagiaan membeli.

Itu artinya, kebahagiaan yang diharapkan ada pada diri setiap orang bukan semata-mata kebahagiaan mendapatkan sesuatu, tapi juga (dan yang terpenting) kebahagiaan memberikan sesuatu yang terbaik

Friday, April 4, 2008

IHSG Terjun Bebas

Kemarin, 3 April 2008, IHSG telah terjun bebas. Bagaimana Perasaan saya?
Berikut saya kutip tulisan dari Sensei(guru) Vier, yang saya ambil dari http://vierjamal.blogspot.com
(Pak Vier, saya minta ijin tulisan bapak saya muat di blog saya)
-Munir-
-----------------------------------------------
Saya mengerti sekali apa yang anda rasakan beberapa minggu belakangan ini dan kalau saya flasback 10 tahun yang lalu maka perasaan yang berkecamuk seperti saat ini juga pernah saya alami juga dan saya bersyukur mengalami suatu perubahan yang mendasar dalam "Winning Psycology in Stock Market" beberapa teman2 dalam minggu ini melakukan cutloss yg cukup besar sekali bahkan mulai dari seharga mobil kijang hingga seharga rumah type belevue 420jt dipemukiman kota wisata. Walaupun pernah mengalami kebangkrutan hingga total loss 2,5 milyard 12 tahun yang lalu dan setelah menemukan konsep sederhana dalam bertransaksi saham alhamdullilah saya mulai mengalami titik balik dalam kehidupan saya yaitu belajar mengerti dan menjadi manusia yang selalu "Bersyukur" atas setiap rupiah yang diberikan Tuhan kepada saya. Saya turut prihatin masih banyak yang memiliki sikap yang kurang bijaksana dalam memperhitungakan keputusan beli dan jual dalam transaksi saham, mereka bahkan sudah mengenal konsep diatas paling tidak 6 bulan dan kelompok yang lainnya membuat saya bahagia karena mereka bisa tetap tidur nyenyak saat pasar sedang ambruk dalam beberapa minggu ini. Apa yang menyebabkan perbedaan antara dua kelompok tersebut ? Kelompok yang pertama mereka termasuk orang2 yang cerdas berdasarkan pengamatan saya dan selama yg saya kenal selama ini, tetapi permasalahan yang paling mendasar adalah "Mereka tidak punya lagi rasa takut" anda mungkin masih ingat saya selalu menyampaikan rasa takut itu perlua ada karena rasa takut adalah suatu karunia TUHAN yang luar biasa kepada kita agar kita CERMAT BERHITUNG. kedua mereka masih setengah percaya kepada 4P+2P+4S apalagi dengan Parabolic SAR mereka tidaklah sabar sekali dengan parameter ini, anda yg sdh tau mengerti benar karakter parameter tsb. ketiga mereka menghabiskan semua uang mereka seperti anak2 sekolah yang harus menghabiskan uang jajanya bahkan mulai berani menggunakan fasilitas margin yg tdk terukur, ingat ! jangan menggali liang kubur anda sendiri dan yang terakhir mereka sebenarnya sudah dikondisi profit sebelumnya hanya saja tidak direalisasikan karena masih kurang besar untungnya, tetapi akhirnya kenapa seharga mobil kijang harus menjadi taruhannya ? Kenapa waktu seharga mobil mainan kita ogah melepasnya ? sekali lagi pesan saya, biarkan Tuhan yang bekerja agar kita sukses distock market dan tugas kita hanya satu, konsisten bersyukur dari setiap rupiah yg diberikannya dan kalau itu sudah kita lakukan maka Tuhan akan bekerja untuk kita dengan cara yang tak terduga2 dan kalau kita dipintarkan oleh Tuhan maka cara kita bertransaksi biasanya dilindungi olehnya pula. Jauhi sikap tamak karena ini mendekatkan kita pada setan dan anda tau tabiat setan ? Suka mengelabui kita baik jasmani maupun rohani. Apabila anda mengalami kegoncangan jiwa setalah melakukan cutloss, coba kembali kepadanya karena apa yg kita dapatkan didunia ini atas seijin Tuhan pula. coba belajar menjadi kelompok yang kedua , mereka sangat percaya pada simple trading concept dan disiplin menjalankannya setiap saat.Selamat merenungkan.salam vier

Monday, March 31, 2008

Rich Dad Poor Dad

Kecerdasan Financial

  1. Orange kaya menguasai asset, orang miskin membiarkan uang menguasai mereka
  2. Orang kaya menambah asset, orang miskin menambah liabilitas, tetapi mereka mengira itu adalah asset
  3. Orang kaya bekerja keras untuk mengelola utang (utang baik), orang miskin bekerja keras seumur hidup untuk terbebas dari utang (utang buruk)
  4. Belajarlah agar uang bekerja untuk kita. Dan jangan bekerja untuk mendapatkan uang
  5. Bekerjalah untuk tidak memperoleh uang biarlah uang bekerja untuk kita
  6. Cinta uang adalah sumber semua kejahatan, kekurangan uang adalah akar semua kejahatan
  7. Bekerjalah kearah pembangunan business lebih besar yang memungkinkan menghasilkan uang bahkan saat kita tidak bekerja
  8. Rumah kita adalah liabilitas bukan asset
  9. Belilah asset yang menghasilkan asset bukan liabilitas
  10. Ada orang memiliki uang tapi tetap miskin, karena uang untuk liabilitas, bukan untuk investasi
  11. Penabung adalah pecundang, tabungan harus dibatasi
  12. Penggunaan lembaran uang memiliki kekuatan menentukan nasib kita
  13. Hati-hati memilih orang yang nasehatnya akan kau ikuti, orang kaya memiliki pelatih orang miskin tidak
  14. Bertanggung jawablah atas keuangan anda atau terimalah perintah orang lain sepanjang hidup anda. Anda bias menjadi tuan atau budak uang
  15. Orang miskin dan kelas menengah bekerja untuk uang, orang kaya mempunyai uang yang bekerja untuk mereka
  16. Kebanyakan orang mempunyai harga karena emosi dan ketakutan. Takut hidup tanpa uang memotivasi kita untuk bekerja keras dan kemudian memperoleh upah/gaji. Ketamakan atau nafsu berpikir mengajak kita untuk memulai berpikir hal yang indah yang bisa dibeli dengan uang
  17. Investasi menghasilkan lebih banyak uang daripada tabungan dan amal. Hasilnya kita curahkan keinvestasi karena mengandung risiko dan belajar membeli dan membangun asset

Orang kaya mempunyai 3 Celengan :

1. Tabungan amal :Kehebatan orang kaya adalah kemampuan menolong orang lain. Menolong orang lain adalah perasaan yang terbaik didunia

2. Investasi :Investasi menghasilkan lebih banyak uang daripada tabungan dan amal. Hasil kita curahkan keinvestasi karena mengandung risiko dan belajar membeli dan membangun asset

3. Tabungan Uang : digunakan untuk security

Ciri-ciri orang Sukses

Ciri-ciri orang sukses menurut Valorie Burton penulis dari Amerika, orang sukses melakukan hal hal sebagai berikut:

1.Melakukan hal-hal yang berbeda dari kebanyakan orang lain
2.Melakukan perkerjaan yang disenangi
3.Menghilangkan kebiasaan buruk dan mempertahankan kebiasaan yang baik.
4.Tidak memperbesar masalah yang ada (tidak hanyut dalam masalah).
5.Dapat mengatur keuangan sendiri.
6.Belajar dari orang sukses.
7.Konsekuen terhadap cita-cita
8.Mencatat target dalam catatan harian.
9.Meminta nasehat dari orang yang berpengalaman dibidangnya.
10.Kosenterasi kepada hal-hal yang penting.
11.Memberi hadiah kepada diri sendiri, untuk target yang terpenuhi.
12.Membuat waktu luang untuk tidak mengangkat telepon.
13.Membuat perencenaan yang terencana/panjang (tidak mepet).
14.Membuat waktu untuk santai.
15.Menjadikan rumah tempat istirahat/santai.
16.Membuat waktu untuk digunakan diri sendiri.
17.Dalam setahun paling tidak sekali bepergian ke tempat yang baru.
18.Berbicara yang positif.
19.Menyebut nama lawan bicara pada waktu berkomunikasi.
20.Tidak menghiraukan usia.
21.Selalu menyebutkan kata, “Tolong” dan “Terimakasih”.
22.Tidak menjelekkan, tetapi berusaha memaklumi.
23.Berterimakasih walaupun mengalami kegagalan (*belajar dari kegagalan)
24.Tidak mencari alasan/mengelabuhi diri terhadap kegagalan.
25.Tanggung jawab penuh terhadap kegagalan.
26.Membuat peluang.
(Rich Minds, Rich Rewards, Discover, Valorie Burton)